Alo, Haura manda antika

Perawatan saraf pada gigi umumnya mempunyai beberapa tahapan, jika kondisi gigi pada saat datang pertama kali adalah gigi berlubang besar dan sering terasa ngilu kemungkinan besar dokter akan melakukan perawatan saraf dengan obat devitalasasi, yaitu obat yang digunakan untuk mematikan saraf pada gigi.

Obat devitalisasi pada gigi mempunyai beberapa efek yang berbeda-beda pada setiap pasien. Kebanyakan pasien tidak merasakan nyeri pada gigi yang diberikan obat devitalisasi. Efek lain yang biasanya dirasakan oleh pasien adalah nyeri atau linu pada gigi yang sedang dilakukan perawatan selama 2-3 hari, kemudian baru tidak terasa nyeri setelahnya. Hal tersebut adalah hal yang wajar dan dapat diobati dengan obat analgesik yang telah diresepkan oleh dokter gigi.

Kondisi gigi lainnya adalah gigi berlubang besar dan tidak ada rasa nyeri/ngilu, atau pernah bengkak sebelumnya. Kondisi tersebut menandai bahwa saraf pada gigi sudah mati sehingga dokter gigi biasanya akan melakukan perawatan saraf dengan membersihkan saluran akar gigi dari sisa-sisa bakteri lalu memberikan obat sterilisasi pada gigi tersebut. Jika pada saat proses pembersihkan saluran akar bakteri masih tersisa di dalam biasanya pasien akan merasakan nyeri hebat saat gigi ditutup oleh kapas dan tambalan sementara.

Faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri pasca perawatan saraf adalah alergi pada kandungan obat sterilasi. Obat sterilasi mempunyai beberapa kandungan, jika pasien mempunyai alergi pada salah satu kandungannya, seringkali efek yang ditimbulkan adalah nyeri hebat.

Pengobatan sementara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumi obat analgesik yang telah diresepkan, tidak menggunakan gigi tersebut untuk mengunyah sesuatu yang keras, mengganti pasta gigi dengan pasta gigi khusus gigi sensitif, dan menambah obat kumur antiseptik untuk mengurangi nyeri. Jika nyeri masih dirasakan selama satu minggu saya sarankan sebaiknya mengunjungi dokter gigi kembali untuk dilakukan pengobatan yang sesuai dan mengurangi rasa sakitnya.

Semoga bermanfaat

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Alo, Basrin

Gigi ngilu atau gigi sensitif disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Terdapat plak dan kalkulus pada permukaan gigi Plak adalah lapisan yang terbentuk di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri dari sisa makanan yang tidak dibersihkan secara baik, lapisan tersebut lama kelamaan akan mengeras dan membentuk karang gigi atau kalkulus. Plak dan kalkulus dapat menyebabkan perlekatan gusi menjadi tidak baik sehingga gusi meradang, sering berdarah, ngilu pada seluruh permukaan gigi.
2. Lapisan email gigi (lapisan terluar gigi) yang menipis Menipisnya email gigi dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kesalahan dalam menyikat gigi, kebiasaan buruk seperti menggerutkan gigi saat tidur atau menggigit sesuatu dengan gigi. Email gigi berfungsi untuk melindung lapisan-lapisan di bawah nya yang terdapat saraf dan nutrisi untuk gigi, jika lapisan tersebut menipis akan menyebabkan linu pada gigi.
3. Penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat Di dalam saluran akar terdapat suplai darah dan saraf yang berguna untuk kesehatan gigi, maka dari itu akar gigi dilindungi oleh gusi dan tulanng penyangga gigi agar tidak terkena paparan bakteri dari luar. Penurunan gusi dapat disebabkan oleh plak dan kalkulus yang berlebih, kesalahan teknik dalam menyikat gigi, atau faktor usia. Penurunan gusi tersebut menyebabkan akar tidak terlindungi sehingga jika gigi mengenai sesuatu akan langsung terasa ngilu karena saraf pada gigi terpapar secara langsung
4. Gigi berlubang Gigi berlubang menyebabkan lapisan email hilang dan menyebabkan bakteri masuk ke dalam lapisan dalam gigi, keadaan yang lebih parah dapat menyebabkan bakteri masuk ke saluran akar sehingga mengenai saraf gigi. Keadaan tersebut biasanya ditandai dengan rasa ngilu setiap makan dan minum.

Pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa ngilu pada gigi, antara lain :

1. Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif dengan sikat gigi bulu halus
2. Pembersihan karang gigi atau scaling di dokter gigi minimal 6 bulan sekali
3. Melakukan penambalan gigi jika terdapat gigi berlubang
4. Mengurangi konsumsi makanan manis dan minuman bersoda
5. Memperbanyak konsumi buah dan sayuran sebagai nutrisi

Semoga bermanfaat

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Alo, Elis Sagita

Gusi bengkak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain

1. Terdapat gigi yang berlubang besar yang sudah mengenai saraf
2. Terdapat sisa akar dari gigi yang di cabut
3. Terdapat plak dan kalkulus yang berlebih pada gigi tersebut
4. Trauma saat makan atau terkena sesuatu sehingga menimbulkan infeksi

Abses gigi ditandai dengan terbentuknya kantung menonjol berisi nanah yang disebakan oleh infeksi bakteri. Kondisi tersebut biasanya muncul pada satu atau beberapa gigi, dapat muncul pada rahang atas maupun bawah. Abses biasanya muncul karena kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Bateri yang telah terakumulasi lama dan tidak dibersihkan dengan baik akan menimbulkan nyeri disertai pembengkakan.

Gejala abses biasanya ditandai dengan rasa nyeri, gusi memerah, bau mulut, dan semakin lama akan terlihat bengkak pada daerah sekitar gigi yang sakit atau sampai ke wajah.

Pemeriksaan ke dokter gigi harus segera dilakukan untuk mengobati abses tersebut, jika tidak segera diobati abses akan semakin parah dan dapat menyebar ke daerah leher dan kepala.

Pengobatan yang biasanya akan dilakukan oleh dokter gigi adalah :

1. Pemberian antibiotik dan analgesik
2. Foto rontgen gigi untuk melihat tingkat keparahan abses pada daerah sekitar gigi
3. Pengeluaran nanah dengan tindakan insisi pada daerah abses
4. Perawatan saluran akar untuk membersihkan bakteri samapi ke ujung akar
5. Pencabutan gigi jika terdapat sisa akar atau gigi tidak dapat dirawat dengan perawatan saluran akar

Semoga bermanfaat

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Aisyah

Sariawan adalah sebuah luka bisa kecil atau besar, dangkal, dan terasa nyeri yang muncul pada jaringan lunak dalam mulut. Sariawan bisa berada pada dasar gusi, bawah lidah, atau sepanjang sisi rongga mulut.

Sariawan sendiri memiliki tipe tersendiri seperti

• Sariawan Kecil. Sariawan yang dianggap berukuran kecil adalah bila diameternya hanya sekitar 2—8 mm. Jenis ini biasanya bisa sembuh dalam waktu 10 hari sampai 2 minggu. • Sariawan Besar. Berukuran lebih besar dan lebih dalam dengan pinggiran yang tidak teratur. Sariawan besar butuh waktu beberapa minggu untuk sembuh dan bisa meninggalkan bekas luka di mulut. • Herpetiform. Jenis sariawan yang berukuran kecil-kecil, tetapi banyak dan berkelompok.

Penyebabnya beragam bisa karena :

1. Kekurangan vitamin.
2. Daya tahan tubuh yang sedang tidak optimal
3. Kesalahan ketika menyikat gigi (selip ketika menggosok gigi)
4. Tergigit oleh gigi sendiri ketika mengunyah.

Beberapa acara alami untuk mengobati sariawan adalah :

1. Cukupi kebutuhan air putih harian.
2. Sebaiknya hindari makan yang terlalu panas dan terlalu pedas sampai sariawan menghilang.
3. Berikan anak sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin.
4. Pastikan anak beristirahat dengan cukup
5. Jaga kebersihan mulut Anak.

Saran saya, sebaiknya Ibu membawa si kecil ke dokter gigi untuk diilihat kondisi gigi geligi anak dan untuk mendapatkan obat penahan sakit yang aman untuk si kecil. Jika kondisi sariawan Anak Anda sampai membuat si kecil demam, rewel terus-menerus, tidak aktif atau lemas, maka sebaiknya jangan tunda dan segera periksakan ke dokter terdekat.

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Agnes

Gigi berlubang atau bolong adalah keadaan gigi dimana lapisan enamel gigi kemudian dentin mengalami pengikisan yang menjadikan gigi menjadi berlubang. Hal ini menandakan adanya penumpukan bakteri pada mulut, yang akhirnya menyebabkan infeksi pada saluran saraf gigi dan berujung dengan terjadinya pembentukan abses pada gigi. Penyebabnya adalah adanya demineralisasi pada bagian email yang disebabkan oleh bakteri ataupun kadar asam yang terlalu tinggi sehingga ph yang tidak seimbang tersebut dapat mengikis bagian gigi tersebut.

Bau Mulut biasanya dikenal di bidang kedokteran dengan istilah dengan halitosis adalah keadaan dimana rongga mulut menjadi berbau tak sedap. Hal ini tentu saja sangat menggangu, terutama bila dalam pekerjaan mengharuskan Anda berinteraksi dengan banyak orang. Pada sebagian orang bahkan hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri. Seberapa tajam bau yang dihasilkan berbeda - beda pada tiap orang tergantung dari penyebabnya. Kemunculan dari bau tak sedap ini biasanya diakibatkan oleh karena jumlah bakteri yang cukup meningkat di rongga mulut. Ada berbagai macam hal yang dapat meningkatkan perkembangan bakteri seperti dari jenis makanan yang dikonsumsi, merokok, cara menggosok gigi yang kurang tepat atau jarang merawat kebersihan rongga mulut.

Penyebab dari bau mulut sendiri bermacam - macam :

1 . Mulut kering, mulut kering ditandai dengan air liur yang berkurang, air liur yang berkurang ini menjadi tempat bakteri untuk berkembang biak sehingga dapat timbul bau mulut

2. Bau mulut juga dapat disebabkan akibat Anda mengonsumsi jenis makanan tertentu. Makanan seperti petai, durian, bawang putih, bawang merah, dan bumbu rempah.
3. Kebersihan gigi yang kurang baik. Penumpukan plak yang banyak di gigi dan gusi juga dapat menjadi sumber bau mulut. Lidah yang kotor pun dapat menyebabkan bakteri bertumpuk dan menjadi sumber bau mulut.
4. Merokok dapat menjadi sumber bau mulut oleh karena bahan - bahan yang terkandung di dalamnya. Merokok dapat menghambat dan mengurangi air liur sehingga bau lebih cepat muncul.
5. Infeksi di mulut, infeksi dari gigi berlubang dapat menjadi sumber bakteri berkembang biak sehingga dapat menjadi sumber bau mulut.

Tindakan kuratif seperti perawatan saluran akar, penambalan dan pencabutan diperlukan untuk kasus gigi berlubang . Seringkali obat saja tidak cukup untuk mengatasi keadaan gigi yang sudah bengkak ataupun berlubang. Obat untuk menghilangkan rasa sakit atau menghilangkan bengkak dapat diberikan namun bersifat sementara. Ketika obat sudah habis, namun penyebab tidak dihilangkan maka gigi dapat kembali bengkak.

Berikut beberapa tips untuk mencegah bau mulut:

• Rajin sikat gigi dua kali sehari
• Membersihkan lidah secara teratur
• Menghindari makanan yang dapat menimbulkan bau tak sedap
• Berkumur dengan mouthwash
• Meminum air putih dengan banyak
• Membersihkan sela - sela gigi dengan benang gigi
• Periksa ke dokter gigi setiap minimal 6 bulan sekali

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Ningsih

Scalling gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk membersihkan gigi. Scalling sendiri dilakukan untuk membersihkan karang gigi dan tumpukan plak yang memiliki sifat yang keras dan menempel pada gigi. Plak yang kondisinya cukup keras ini bisa melapisi gigi dengan lapisan berwarna kuning cokelat hingga hitam. Alat untuk membersihkan karang gigi ini disebut dengan scaller sehingga perawatannya dinamakan dengan scalling.

Scalling sendiri disarankan untuk dilakukan tiap 6 bulan sekali atau 2 kali selama setahun. Dengan melakukan scalling gigi, gigi akan terhindar dari masalah-masalah seperti kerusakan gigi yang mengganggu seperti gingivitis dan periodontitis, dua macam penyakit gigi yang dapat membuat gusi menjadi mudah berdarah dan gigi kehilangan perlekatannya.

Dari scalling ini, kita dapat mendapatkan beberapa keuntungan seperti

1. Mencegah gigi rusak akibat kalkulus yang menempel pada bagian enamel yang mengandung bakteri.
2. Mencegah gingivitis atau bengkak pada bagian gusi
3. Mencegah perubahan warna gigi akibat akumulasi dari sisa makanan.
4. Mencegah bau mulut

Untuk mencegah terjadinya karang gigi maka dapat ditunjang dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung bahan aktif herbal seperti teh hijau, daun sirih, yang dapat melawan bakteri dan menghilangkan bau yang tak sedap.

Untuk biayanya sendiri, tiap klinik gigi ataupun rumah sakit memiliki kebijakan harganya masing - masing. Untuk info lebih lanjut Ibu dapat mengunjungi dokter gigi terdekat.

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Euis

Gigi sensitif biasanya disebabkan oleh karena gigi kita mengalami pengikisan di bagian email gigi atau bagian terluar dari gigi. Apabila sudah terjadi demikian dan mengenai bagian dentin, biasanya gigi lebih menjadi sensitif terhadap rangsangan makanan manis, atau ketika mengkonsumsi air dingin atau air panas. Pada kasus Ibu jika sudah terjadi ngilu yang sampai membuat Ibu menangis menahan rasa sakitnya, itu berarti sudah indikasi untuk dilakukan perawatan syaraf akar, karena kemungkinan bagian syaraf atau pulpa Ibu sudah terkena. Segerakan diri Ibu ke Dokter, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan gigi ngilu / sensitif yaitu:

• Gigi yang berlubang, yang terkena karies (pencegahan karies)
• Nyeri akibat dari gigi yang fraktur atau retak
• Sehabis perawatan gigi seperti pemutihan gigi
• Cara menyikat gigi yang salah seperti menyikat gigi yang terlalu kencang
• Kebiasaan yang salah saat tidur, seperti menggertakan gigi
• Infeksi gigi pada bagian pulpa
• Radang pada bagian penyangga gigi seperti gusi

Untuk pencegahan gigi ngilu / sensitif dapat dilakukan tindakan seperti :

1. Menggunakan bulu sikat yang tidak keras atau halus
2. Rajin menjaga kebersihan mulut
3. Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar sensitivitas gigi
4. Konsultasi dengan dokter gigi apakah perlu dilakukan perawatan gigi seperti penambalan gigi

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Elly

Gigi bayi yang tumbuh renggang disebabkan oleh banyak faktor. Umumnya, disebabkan oleh ukuran gigi dan tulang rahang yang tidak sesuai. Ukuran gigi yang kecil pada rahang yang besar akan membuat jarak gigi satu dengan yang lainnya berjauhan.

Ibu jangan terlalu khawatir, biasanya gigi renggang yang tumbuh pada usia itu bukanlah gigi permanen. Seiring waktu gigi-gigi susu itu akan copot tergantikan dengan gigi permanen yang kuat dan lebih besar sehingga dapat mengisi bagian yang bercelah. Jika gigi permanen anak yang tumbuh masih juga renggang dan tidak proporsional, perawatan tambahan mungkin diperlukan.

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Dinda

Untuk bulatan putih atau yang dikenal dengan white spot mungkin diakibatkan oleh demineralisasi enamel gigi. Demineralisasi gigi ini bisa diakibatkan oleh karena gigi sering terpapar oleh bahan makanan yang asam, abrasif ataupun suhu dingin. Oleh sebab itu untuk kasus Ibu apabila gigi terasa berlubang atau bolong sebaiknya ditambal saja sebelum gigi semakin berlubang lebih dalam dan mengenai bagian dentin atau pulpa. Karena apabila gigi tersebut semakin dalam, maka perawatan yang dilakukan pun berbeda dan semakin sulit dan memakan waktu yang lama.

Tambal gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengisi keadaan gigi yang berlubang, bisa diawali dengan perawatan syaraf gigi ataupun langsung dilakukan penambalan. Pasien dapat memilih teknik penambalan yang ingin dilakukan. Umumnya tambalan dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran pada gigi lebih dalam.

Prosedur penambalan gigi sendiri dilakukan untuk

• Mengembalikan fungsi dan bentuk dari gigi tersebut.
• Mempertahankan gigi sehingga gigi dapat dipakai dengan lebih lama lagi
• Memperbaiki gigi yang patah, gigi yang mengalami keretakan ataupun gigi yang aus akibat dari adanya kebiasaan seperti menggigit kuku atau menggertakan gigi saat tidur.

Setelah prosedur penambalan gigi, biasanya dokter gigi akan menjelaskan cara - cara merawat tambalan gigi untuk mencegah terjadinya tambalan yang lepas ataupun tambalan yang mengalami keausan, seperti

• Menjalankan diet dengan makan yang tidak terlalu keras pada bagian gigi yang sudah ditambal.
• Menggosok gigi dengan pasta gigi yang memiliki kandungan aktif seperti fluoride.
• Membersihkan gigi dengan dental floss
• Cek rutin ke dokter untuk melihat kualitas dari tambalan tersebut apakah masih baik atau tidak

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."

Selamat Siang Irma

Gusi yang bengkak bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satu yang mungkin terjadi adalah akibat dari adanya gigi yang berlubang. Gigi berlubang atau bolong adalah keadaan gigi dimana lapisan enamel gigi kemudian dentin mengalami pengikisan yang menjadikan gigi menjadi berlubang. Hal ini menandakan adanya penumpukan bakteri pada mulut, yang akhirnya menyebabkan infeksi pada saluran saraf gigi dan berujung dengan terjadinya pembentukan abses pada gigi.

Tindakan kuratif seperti perawatan saluran akar, penambalan dan pencabutan diperlukan untuk kasus seperti ini. Seringkali obat saja tidak cukup untuk mengatasi keadaan gigi yang sudah bengkak ataupun berlubang. Obat untuk menghilangkan rasa sakit atau menghilangkan bengkak dapat diberikan namun bersifat sementara. Ketika obat sudah habis, namun penyebab tidak dihilangkan maka gigi dapat kembali bengkak.

Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan perawatan gigi. Untuk kasus Anda, Dokter gigi biasanya akan melihat terlebih dahulu detail keadaan klinis dari gigi Anda, apabila masih bagus keadaan giginya, maka dapat dilakukan penambalan atau perawatan saluran akar. Namun apabila keadaan gigi tersebut sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan penambalan, maka kemungkinan gigi tersebut harus dicabut.

Semoga bisa membantu Anda

"Gigi kuat adalah awal untuk bangsa yang kuat."